Lembayung Mendayuh

Antara aku, kau, dan ilmu

The Science of Sholat : Melogiskan Perintah Allah Untuk Mengokohkan Ketakwaan”

Posted by ecanblue pada Januari 16, 2014

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. Osly Rachman dan hasilnya telah dibukukan dengan judul: “The Science of Sholat :  Melogiskan Perintah Allah Untuk Mengokohkan Ketakwaan”.  Buku itu mencoba mengupas keajaiban sholat dilihat dari perubahan energi alam yang diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam.

Mari kita bahas satu-persatu.

Waktu subuh, alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Warna biru muda mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rezeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur pulas pada waktu subuh akan mengalami masalah rezeki dan komunikasi. Pada saat Adzan Subuh berkumandang, tenaga alam berada pada tingkatan optimum, lalu tenaga yang berbentuk spektrum biru muda inilah yang diserap oleh kelenjar tiroid pada saat ruku’ dan sujud.

Sholat Dzuhur dimulai saat warna alam menguning atau pada posisi matahari sedikit tergelincir dari posisi tepat di atas kepala kita. Warna spektrum alam saat dzuhur berpengaruh terhadap perut, sistem pencernaan dan hati. Warna kuning pun mempunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan seseorang. Bagi mereka yang melewatkan sholat Dzuhur berulang-ulang akan menghadapi masalah sistem pencernaan dan berkurangnya keceriaan. Sholat Dzuhur yang didahului dengan wudhu akan mampu menormalkan kembali fungsi jantung.

Sholat Ashar dimulai saat bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Pada saat ashar, warna alam berubah menjadi oranye. Warna oranye berpengaruh terhadap organ reproduksi dan kreativitas. Untuk mereka yang kerap tertinggal sholat Ashar maka akan mengalami penurunan kreativitas dan fungsi organ reproduksi.

Sholat Maghrib diawali saat matahari terbenam di ufuk sampai hilangnya cahaya merah di langit barat. Pada saat maghrib, warna alam berubah menjadi merah dan spektrum warna ini menjadi selaras dengan frekuensi sinar infra merah dan terjadi badai gelombang elektromagnetik. Jika kita berada di luar rumah saat maghrib maka badai gelombang elektromagnetik akan merusak penglihatan, jadi sangat dianjurkan jika saat maghrib kita harus berada di dalam rumah dengan melakukan aktivitas sholat. Rahasia spektrum warna merah adalah meningkatkan keyakinan dan mempengaruhi frekuensi otot, syaraf dan tulang.

Sholat Isya dimulai saat cahaya merah hilang di langit barat. Spektrum warna alam berubah menjadi nila (ungu) dan berubah menjadi gelap. Waktu isya menyimpan rahasia ketentraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kendali otak. Kerugian bagi mereka yang melewatkan waktu Sholat Isya adalah sering merasa gelisah.

Tinggalkan komentar