Lembayung Mendayuh

Antara aku, kau, dan ilmu

Archive for Februari, 2014

Setiap Manusia itu Unik…

Posted by ecanblue pada Februari 4, 2014

Setiap orang diciptakan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Mulai dari sidik jari, retina mata, bahkan kegantengan seseorang itu berbeda dengan yang lainya :-). Termasuk bakat alami misalnya, setiap orang sebenarnya mempunyai bakat alami yang hanya dimiliki oleh dia sendiri, yang berbeda dengan bakat orang lain. Memang terdapat kemiripan dengan orang lain, tetapi sama sekali tidak sama. Allah menganugerahkan bakat serta kemampuan yang berbeda kepada setiap orang dengan tujuan agar orang tersebut dapat saling berinteraksi yaitu dalam hubungan saling membutuhkan. Jika ada banyak orang yang mempunyai kemampuan yang benar-benar sama, maka seseorang dapat dengan mudah memutuskan tali silaturahmi dengan orang lain. Oleh karena itu, menurut hemat saya, manusia tidak dapat diperbandingkan secara objektif dengan manusia yang lain, karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Apalagi jika memperbandingkan seorang anak, misal, memperbandingkan anak kita dengan anak tetangga atau anak orang lain karena pada dasarnya orang tua pun tidak pernah mau diperbandingkan (Lihat tuh si asep, dia anak yang baik, nurut ke orang tua, tidak pernah nakal, gak pernah minta jajan… tiba-tiba si anak menggerutu, saya juga lebih baik punya bapak kayak bapak asep, banyak uang, ga pernah ngomel, permintaan apapun diikutin –> dan si ortu pun marah,, heuheu ).

Begitu pun dalam hal pendidikan, perlakuan terhadap anak pun pasti berbeda karena masing-masing anak membawa bakat dan minat nya masing-masing. Tapi “sistem pendidikan di Indonesia” ini sungguh luar biasa, setiap anak terkesan mesti bisa menguasai seluruh pelajaran di sekolah mulai dari matematika, seni, olahraga, sosial, IPA,dll :-(, padahal gurunya pun mungkin tidak menguasai seluruh materi pelajaran, pernahkah kita bertanya tentang batas negara Angola kepada guru matematika? atau bertanya tentang integral kepada guru sejarah? apakah mereka bisa menjawab pertanyaan tersebut?

“Banyak tapi dangkal” mungkin itu kalimat yang tepat,, kebayang kalau minat dan bakat kita di seni musik dan kita asah itu sejak dini, mungkin kita sudah bisa melebihi steven tyler, kebayang kalau minat dan bakat kita di sepak bola dan kita asah itu sejak dini, mungkin lionel messi pun lewat (lewat doang :-)),  kebayang kalau minat dan bakat kita di komputer, mungkin kita bisa bikin facebook versi indo atau kita bisa bikin film animasi atau kita bisa ngehack pentagon, hehe… [ Cristian Ronaldo pernah belajar aljabar ga ya??? *ngelamun ]

Sering kebayang betapa hebatnya kita, siswa-siswi merah putih berjuang, apalagi berjuang menghadapi UN atau sejenisnya, sekolah jam 7 kalau telat bersihin WC dech, padahal yang bikin telat kan karena kelamaan ngaca, wkkkk,, pulang jam 1, setelah itu lumayan istirahat setengah jam untuk dilanjutkan pada kegiatan TRYOUT di sekolah sampai ashar,, setelah itu ada yang ikutan bimbel juga loh sampai magrib, pulang kerumah ditanyain mama papa tentang nilai di sekolah, dan tetap di suruh ngerjain PR untuk ke esokan harinya, bangun pagi-pagi lagi dan kegiatan tersebut berulang, terus berulang dan terus berulang… heuheu…

Saya kira hal tersebut mengakibatkan kita berorientasi terhadap nilai dan hasil, mudah stress, otak kanan pun jarang terlatih, mengakibatkan prioritas hidup mengedepankan ego dan status. Kebanyakan dari kita kehilangan produktivitas pada usia emas (20-30 tahun), rata-rata lulus kuliah 23 tahun, kemudian pada umumnya menganggur (relatif, bisa tahunan), pas keterima kerja pun kebanyakan tidak atau kurang sesuai dengan bidang ilmu yang di pelajari saat masa kuliah. Mungkin itu fakta yang saya lihat.

Posted in Pendidikan | Leave a Comment »