Tiga hari tak tampak paras bidadari dihadapan sinar putih gemilang yang sekejap terasa lama..
Sekilas menggores hati, tak luput pikiran menuju pada suatu hal..
Entah apa itu namanya!
Bidadari pun mulai mengepakan sayapnya, dia yakin dapat terbang menuju angkasa yang biru, entah dari mana bisikan sang aktor mulai menggoyahkan pikiranya, dia menjadi takut untuk terbang, mungkinkah karena belum mengenal sinar putih yang sebenarnya akan membawanya ke angkasa, atukah yang lainya..
Kebimbangan bidadari… Mungkinkah??
Sejenak sang sinar putih menderingkan suara menghubungi sang malaikat hatinya untuk kunjung tiba, bidadari pun muncul terasa butiran air pagi yang menyejukan jiwa, memegahkan pelangi menunggu sang putri mandi, sinar putih terpanggil menuju suatu ruangan kenangan dimana teriring rama mendengingkan irama menemani kedua hal persatuan jiwa..
Keduanya tampak aneh dalam satu persoalan yang tampak serius, tiba-tiba terpancar dekapan aura kasih diantara sang bidadari dan si sinar putih. Tanda cinderela berdering tiba saatnya lima menit yang tampak tak berhenti untuk segera kembali sebelum tengah malam tertuju..
Langkah tertuju keluar ruangan dan terlihat suatu keindahan malam di tengah keheningan Cibuntu barat dihiasi gemerlap satu bintang menyerukan kasih seseorang, tak kuasa menjerit menginginkan untuk meluapkan satu makna jiwa yang tertahan..
Angin berhembus disertai panggilan tukang sate menyebarkan harum khasnya.
Suatu perasaan tak tentu terselimuti akan tetapi kebahagiaan terpendam rasa.
Tengah malam pun tiba, sinar putih kembali ke habitat sebelum cinderela berubah.. Maaf terucap …… !!!