Lembayung Mendayuh

Antara aku, kau, dan ilmu

Archive for the ‘Renungan’ Category

Tujuh Indikator Kebahagiaan Dunia

Posted by ecanblue pada Januari 16, 2014

Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi’in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :
Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur. Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yang diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah. Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu : “Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita”.

 Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap “bandel” dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi.

Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!

Kedua, Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholeh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang istri yang sholeh.

Ketiga, al auladun abrar, yaitu anak yang soleh. Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : “Kenapa pundakmu itu ?” Jawab anak muda itu : “Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya”. Lalu anak muda itu bertanya: ” Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua ?”

Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: “Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu”. Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh.

Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah.
Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya.

Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.

Kelima, al malul halal, atau harta yang halal. Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya. Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. “Kamu berdoa sudah bagus”, kata Nabi SAW, “Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan”. Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama. Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya.

Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.

Semangat memahami agama akan meng “hidup” kan hatinya, hati yang “hidup” adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama Islam.

Ketujuh, yaitu umur yang baroqah. Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah.
Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia.
Bagaimana caranya agar kita dikaruniakan Allah ke tujuh buah indikator kebahagiaan dunia tersebut ? Selain usaha keras kita untuk memperbaiki diri, maka mohonlah kepada Allah SWT dengan sesering dan se-khusyu’ mungkin membaca doa `sapu jagat’ , yaitu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW. Dimana baris pertama doa tersebut “Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanaw” (yang artinya “Ya Allah karuniakanlah aku kebahagiaan dunia “), mempunyai makna bahwa kita sedang meminta kepada Allah ke tujuh indikator kebahagiaan dunia yang disebutkan Ibnu Abbas ra, yaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang soleh, anak yang soleh, teman-teman atau lingkungan yang soleh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran agama, dan umur yang baroqah.
Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam genggaman kita, setidak-tidaknya kalau kita mendapat sebagian saja sudah patut kita syukuri.
Sedangkan mengenai kelanjutan doa sapu jagat tersebut yaitu “wa fil aakhirati hasanaw” (yang artinya “dan juga kebahagiaan akhirat”), untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu bukan surga tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena rahmat Allah.

Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk surga. Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang dijanjikan Allah.

Kata Nabi SAW, “Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga”. Lalu para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?”. Jawab Rasulullah SAW : “Amal soleh saya pun juga tidak cukup”. Lalu para sahabat kembali bertanya : “Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?”. Nabi SAW kembali menjawab : “Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata”.
Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah (Insya Allah, Amiin).

Sumber tulisan: ringkasan ceramah Ustad Aam Aminudin, Lc. di Sapporo, Jepang

Posted in Renungan | Leave a Comment »

Nasehat Rasulullah SAW Terhadap Ali Bin Abi Thalib RA

Posted by ecanblue pada Januari 16, 2014

Ya Ali,
Tidak ada Kefakiran yang lebih hebat dari pada kebodohan,
tidak ada harta yang lebih berharga dari pada akal,
tak ada kesepian yang lebih sunyi dari pada ujub (kagum pada diri sendiri),
tak ada kekuatan yang lebih kuat dari pada musyawarah,
tak ada iman yang lebih hebat dari pada keyakinan,
tak ada wara’ yang lebih baik dari pada menahan diri,
tidak ada keindahan selain budi pekerti
dan tidak ada ibadah yang melebihi tafakur.
Ya Ali,
Bahwa segala sesuatu itu ada penyakitnya.
Penyakit bicara adalah bohong,
penyakit ilmu adalah lupa,
penyakit ibadah adalah riya,
penyakit budi pekerti adalah memuji diri,
penyakit berani adalah agresif,
penyakit pemurah adalah menyebut-nyebut pemberian,
penyakit cantik adalah sombong,
penyakit bangsawan adalah bangga,
penyakit malu adalah lemah,
penyakit mulia adalah menonjolkan diri,
penyakit kaya adalah kikir,
penyakit royal adalah berlebih-lebihan
dan penyakit agama adalah hawa nafsu.

Ya Ali,
Apabila engkau disanjung orang dihadapan mu,
maka bacalah kalimat ini:
Ya Allah, jadikanlah aku lebih baik dari pada apa yang mereka katakan.
Ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui,
dan janganlah aku di siksa tentang apa-apa yang mereka telah ucapkan.

Posted in Renungan | Leave a Comment »

The Science of Sholat : Melogiskan Perintah Allah Untuk Mengokohkan Ketakwaan”

Posted by ecanblue pada Januari 16, 2014

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. Osly Rachman dan hasilnya telah dibukukan dengan judul: “The Science of Sholat :  Melogiskan Perintah Allah Untuk Mengokohkan Ketakwaan”.  Buku itu mencoba mengupas keajaiban sholat dilihat dari perubahan energi alam yang diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam.

Mari kita bahas satu-persatu.

Waktu subuh, alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Warna biru muda mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rezeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur pulas pada waktu subuh akan mengalami masalah rezeki dan komunikasi. Pada saat Adzan Subuh berkumandang, tenaga alam berada pada tingkatan optimum, lalu tenaga yang berbentuk spektrum biru muda inilah yang diserap oleh kelenjar tiroid pada saat ruku’ dan sujud.

Sholat Dzuhur dimulai saat warna alam menguning atau pada posisi matahari sedikit tergelincir dari posisi tepat di atas kepala kita. Warna spektrum alam saat dzuhur berpengaruh terhadap perut, sistem pencernaan dan hati. Warna kuning pun mempunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan seseorang. Bagi mereka yang melewatkan sholat Dzuhur berulang-ulang akan menghadapi masalah sistem pencernaan dan berkurangnya keceriaan. Sholat Dzuhur yang didahului dengan wudhu akan mampu menormalkan kembali fungsi jantung.

Sholat Ashar dimulai saat bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Pada saat ashar, warna alam berubah menjadi oranye. Warna oranye berpengaruh terhadap organ reproduksi dan kreativitas. Untuk mereka yang kerap tertinggal sholat Ashar maka akan mengalami penurunan kreativitas dan fungsi organ reproduksi.

Sholat Maghrib diawali saat matahari terbenam di ufuk sampai hilangnya cahaya merah di langit barat. Pada saat maghrib, warna alam berubah menjadi merah dan spektrum warna ini menjadi selaras dengan frekuensi sinar infra merah dan terjadi badai gelombang elektromagnetik. Jika kita berada di luar rumah saat maghrib maka badai gelombang elektromagnetik akan merusak penglihatan, jadi sangat dianjurkan jika saat maghrib kita harus berada di dalam rumah dengan melakukan aktivitas sholat. Rahasia spektrum warna merah adalah meningkatkan keyakinan dan mempengaruhi frekuensi otot, syaraf dan tulang.

Sholat Isya dimulai saat cahaya merah hilang di langit barat. Spektrum warna alam berubah menjadi nila (ungu) dan berubah menjadi gelap. Waktu isya menyimpan rahasia ketentraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kendali otak. Kerugian bagi mereka yang melewatkan waktu Sholat Isya adalah sering merasa gelisah.

Posted in Renungan | Leave a Comment »

Tentang Berpikir …..

Posted by ecanblue pada Juli 23, 2012

Pertama-tama, orang yang berpikir ingin mengetahui tentang Pencipta yang telah menciptakan dirinya dan jagad raya di mana ia tinggal dari ketiadaan, yang telah memberinya kehidupan ketika dirinya belum berwujud, dan yang telah menganugerahkan kepadanya nikmat dan keindahan yang tak terhitung jumlahnya; dan ia pun mempelajari tentang bentuk-bentuk perbuatan yang diridhai Allah. Al-Qur’an, yang Allah wahyukan kepada Rasul-Nya, adalah petunjuk yang memberikan jawaban atas pertanyaan manusia di atas. Dengan alasan ini, manusia perlu mengetahui kitab Allah yang diturunkan untuknya sebagai petunjuk yang dengannya ia membedakan yang baik dari yang buruk, merenungkan setiap ayatnya dan melaksanakan apa yang Allah perintahkan dengan cara yang paling tepat dan diridhai.

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.”  (QS. Shaad, 38: 29)

Dalam Al-Qur’an, Allah mengisahkan beberapa pelajaran dari kehidupan para nabi dan rasul yang hidup di masa lampau agar manusia dapat melihat bagaimana perilaku, pembicaraan dan kehidupan manusia yang diridhai Allah, dan menjadikan mereka sebagai panutan. Allah berfirman dalam beberapa ayat-Nya bahwa manusia hendaknya memikirkan dan mengambil pelajaran dari kisah-kisah para rasul tersebut:

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Yusuf, 12: 111)

“Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir’aun dengan membawa mu’jizat yang nyata.” (QS. Adz-Dzaariyaat, 51: 38)

“Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia.”
(QS. Al-Ankabuut, 29: 15)

Allah mengisahkan kehidupan bangsa-bangsa di masa lampau untuk kita renungkan dan ambil pelajaran dari berbagai bencana yang menimpa bangsa-bangsa ini sebagai pedoman dalam memperbaiki perilaku kita:

Dan sesungguhnya telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu. Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”  (QS. Al-Qamar, 54: 51)

Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari tanur, yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh). Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? Maka alangkah dahsyatnya adzab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
(QS. Al-Qamar, 54: 13-17)

Allah mengajak manusia untuk memikirkan penciptaan dirinya sendiri

“Dan berkata manusia: “Betulkah apabila aku telah mati, bahwa aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali?” Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang ia tidak ada sama sekali?”

(QS. Maryam, 19: 66-67).

Allah mengajak manusia untuk memikirkan tentang penciptaan alam semesta

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al-Baqarah, 2: 164)

Allah mengajak manusia untuk memikirkan sifat kehidupan dunia yang sementara

Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya.”  (QS. Al-Baqarah, 2: 266)

Allah mengajak manusia untuk memikirkan nikmat-nikmat yang mereka miliki

Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu.Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya), dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran. Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan).Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk. Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran.”
(QS. An-Nahl, 16: 11-17)

Allah mengajak manusia untuk memikirkan tentang dirinya sendiri

“Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?”
(QS. Ar-Ruum, 30: 8)

Allah mengajak manusia untuk berpikir tentang akhlaq yang baik

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl, 16: 90)

Allah mengajak manusia untuk berpikir tentang akhirat, hari kiamat

Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang?”
(QS. Muhammad, 47: 18)

dsb..

Posted in Renungan | Leave a Comment »

Pemahaman Waktu

Posted by ecanblue pada September 18, 2011

Untuk memahami makna SATU TAHUN Tanyalah seorang siswa yang gagal dalam ujian kenaikan kelas

Untuk memahami makna SATU BULAN
Tanyalah seorang ibu yang melahirkan bayi prematur

Untuk memahami makna SATU MINGGU
Tanyalah seorang editor majalah mingguan

Untuk memahami makna SATU HARI
Tanyalah seorang pekerja dengan gaji harian

Untuk memahami makna SATU JAM
Tanyalah seorang gadis yang sedang menunggu kekasihnya

Untuk memahami makna SATU MENIT
Tanyalah seseorang yang ketinggalan kereta

Untuk memahami makna SATU DETIK
Tanyalah seseorang yang selamat dari kecelakaan

Untuk memahami makna SATU MILI DETIK
Tanyalah seorang pelari yang meraih medali perak Olimpiade

Dan akhirnya, sadarkah Anda bahwa waktu terus berlalu ?

Siapkah Anda mempertanggungjawabkan kepada Allah
bagaimana Anda menggunakan setiap mili detik waktu Anda ?

Posted in Renungan | Leave a Comment »

Bahasa Angsa

Posted by ecanblue pada September 18, 2011

Bila antar teman kita seperti Angsa.
Alangkah indahnya !.

Bila anda sedang berada di negara 4 musim,
kadang anda melihat Angsa terbang berombongan,
pergi ke daerah yang lebih hangat,
menghindari musim dingin…
Perhatikan, mereka terbang dalam formasi “V”
Mungkin anda kepingin tahu kenapa……..

Dengan terbang dalam
formasi “ V “, efisiensi seluruh” Grup”
akan naik sebesar 71 %, dibandingkan
dengan terbang sendiri sendiri.

Bekerja secara Team,
bergerak ke arah tujuan yang
sama , membuat kita mencapai
tujuan lebih cepat dan lebih
ringan.

Ketika salah satu Angsa
meninggalkan formasi.
Apa yang terjadi ………?..

Dia mengalami daya tahan udara yang besar,
dan kesulitan terbang sendiri………….

Akhirnya dia dengan cepat kembali ke” formasi “
untuk berbagi efek terbang dalam formasi ..

Pelajaran ke 2:
Selalu kompak di dalam team
yangbergerak ke satu tujuan; akan
membutuhkan lebih sedikit energi.
Akan lebih mudah dan lebih
menyenangkan untuk mencapai tujuan.
Setiap anggota akan merasa
berkewajiban untuk menolong sesama.

Ketika team leader kelelahan …………
Apa yang terjadi ……………..?

… Dia berpindah ke ujung formasi “V”,
sementara itu
Angsa lain akan mengambil tempatnya.

lajaran 3:
Berbagi kepemimpinan, harus didasari
saling hormat dan percaya diantara
anggota di setiap saat.
Saling berbagi tugas atau masalah yang
paling berat
Pusatkan kemampuan, dan bakat team
untuk memecahkan masalah.

Angsa terbang dalam formasi “V” sambil ber “ kotek “
hal ini akan memberi semangat terbang ‘Team leader”
Juga dengan cara demikian mereka terbang
dengan kecepatan yang sama………

Pelajaran 4:
Bila mana ada semangat dan “penyemangat,
kecepatan penyelesaian pekerjaan lebih besar.
Keberadaan “ semangat “akan selalu memotivasi,
menolong dan menguatkan…
Akan menghasilkan kwalitas yang terbaik.

Ketika salah satu Angsa sakit atau
kelelahan…………

Dia akan tertinggal dan
keluar dari formasi……..
Apa yang terjadi ……….?

Beberapa Angsa akan keluar juga dari formasi,
dan membentuk formasi baru
untuk menolong dan mengawal dia….sampai.
dia sehat dan kembali masuk ke formasi
atau terus dengan formasi tsb
atau jatuh dan meninggal

Pelajaran 5:
Tinggallah berdampingan
dengan yang lain apapun perbedaan kita.
Lebih lebih pada waktu kesulitan
dan tantangan yang besar…

Jika kita kompak dan saling
mendukung……
Jika kita menjiwai kerja sama
yang baik..
Melupakan perbedaan masing
masing maka kita akan selalu
dapat mengatasi tantangan.
Jika kita selami arti dari
persahabatan..
Dan kita selalu bersedia untuk
berbagi…………..
HIDUP AKAN LEBIH BERARTI
DAN KITA AKAN MELEWATI
WAKTU MENDATANG DENGAN
KEBAHAGIAAN. ..

MY FRIENDS ……………..
LET’S BE LIKE THE GOOSE!!!

 

Posted in Renungan | Leave a Comment »

Yang kita sia-siakan

Posted by ecanblue pada September 18, 2011

Perbuatan yang kita lakukan
Sia-sia karena tak disertai rasa ikhlas

Perjuangan yang kita lakukan
Sia-sia karena tak ada tujuan yang jelas

Pengetahuan yang kita miliki
Sia-sia karena tak diamalkan

Pengorbanan yang kita lakukan
Sia-sia karena mengharapkan pujian

Marah yang kita lampiaskan
Sia-sia karena dilandasi emosi, bukan rasio

Cinta yang kita berikan
Sia-sia karena dilandasi syahwat semata

Kekayaan yang kita dapatkan
Sia-sia karena hanya untuk kepentingan pribadi

Kegagalan yang kita alami
Sia-sia karena dijadikan alasan keputus-asaan

Musibah yang kita jumpai
Sia-sia karena tidak menjadikan kita semakin kuat

Kesuksesan yang kita raih
Sia-sia karena membuat kita semakin sombong
Anugerah yang kita dapatkan
Sia-sia karena tidak disyukuri

Pelajaran dan peringatan yang kita dengar atau baca
Sia-sia karena hanya melintas di pikiran

Posted in Renungan | Leave a Comment »

CANGKIR YANG CANTIK

Posted by ecanblue pada September 18, 2011

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk
mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik.
“Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah
cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud
berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku
dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah
seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang
pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop !
Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata “belum !” lalu ia mulai menyodok
dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini
masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk
lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan
keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !”

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai
dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah
dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai
aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.

Wanita itu berkata “belum !” Lalu ia memberikan aku kepada seorang
pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya!
Tolong! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak
sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.Ia terus
membakarku. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan
menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku
hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang
begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna
tatkala kulihat diriku.

Renungan :

Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat Tuhan membentuk kita,
tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air
mata.Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.

“Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai
pencobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan
ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya
Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”

Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Dia
sedang membentuk Anda. Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi
setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan
membentuk Anda.

Sumber : Tidak Diketahui

Posted in Renungan | Leave a Comment »